Senin, 08 Desember 2008

Penyimpanan ASI Perah

Mengeluarkan ASI sebaiknya jangan menggunakan peralatan pompa manual yang banyak dijual di apotek dan toko-toko. Umumnya, dokter tidak menyarankan menggunakan alat pompa manual karena bisa merusak jaringan payudara, dan proses sterilisasi peralatannya diragukan. Disarankan menggunakan pompa listrik, atau sistem perah tiga jari yang bisa dipelajari di klinik-klinik laktasi.

ASI yang telah diperah sebaiknya disimpan di dalam botol-botol kecil yang sudah disterilkan, sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan. ASI yang telah dipanaskan tidak bisa disimpan kembali di dalam termos ataupun lemari pendingin.

Ketahanan ASI:
  • Disimpan di ruang terbuka bisa bertahan enam hingga delapan jam.
  • Di termos yang berisi es bisa bertahan sekitar 24 jam.
  • Disimpan di tempat buah, lemari es, bisa bertahan 2 kali 24 jam.
  • Disimpan di freezer berpintu sama dengan tempat buah, daya tahan ASI mencapai dua minggu.
  • Disimpan di freezer yang pintunya berbeda dengan tempat buah atau sering disebut lemari es dua pintu, ketahanan ASI mencapai tiga bulan.
Bila tidak sangat terpaksa, umumnya para dokter tidak menyarankan penyimpanan ASI di freezer. Sebab, ASI yang telah disimpan di freezer akan kehilangan beberapa jenis antibodi yang dibutuhkan bayi.

Jangan memanaskan ASI langsung di atas api. Gunakan air panas yang mengalir untuk menghangatkan ASI sebelum diberikan kepada bayi.

(CR24/Lin/M-4) Hangtuah Digital Library

Tidak ada komentar: