Bayi manusia akan mencapai 2 kali berat badan lahirnya lebih lambat (6 bulan). Jenis mamalia seperti sapi, kambing, tikus, waktu yang diperlukan untuk mencapai 2 kali berat badan lahir yaitu berturut-turut 47 hari, 19 hari dan 6 hari.
- Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi
Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Sekitar 50% kalori ASI berasal dari lemak. Walaupun kadar lemak ASI tinggi, namun mudah diserap oleh bayi karena adanya trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecah menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat dalam ASI.
ASI mengandung asam lemak esensial yaitu asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (Omega 3). Kedua asam lemak tersebut adalah precursor asam lemak tidak jenuh rantai panjang disebut docosahexaenoic acid (DHA) berasal dari omega 3 dan arachidonik acid (AA) berasal dari omega 6, yang fungsinya sangat penting untuk pertumbuhan otak anak.
Kadar lemak ASI matur dapat berbeda menurut lama menyusui. Pada permulaan menyusu (5 menit pertama) disebut foremilk dimana kadar lemak ASI rendah (1-2 g/dl) dan tinggi pada hindmilk (ASI yang dihasilkan pada akhir menyusu, setelah 15-20 menit).
Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa, yang kadarnya paling tinggi disbanding susu mamalia lain. Laktosa mudah diurai menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim lactase yang sudah ada dalam mukosa saluran cerna bayi sejak lahir. Laktosa juga merangsang pertumbuhan laktobasilus bifidus.
Protein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI 60% adalah whey, yang lebih mudah dicerna disbanding kasein (protein utama susu sapi). Kecuali mudah dicerna, dalam ASI tersapat dua macam asam amino yang tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik, sedangkan taurin untuk pertumbuhan otak.
Garam dan mineral
ASI mengandung garam dan mineral yang rendah. Hal ini sangat menguntungkan bagi neonatus karena fungsi ginjal yang belum optimal.
ASI mengandung zat besi dalam jumlah yang sedikit, namun mudah diserap dibandingkan zat besi dalam susu sapi.
Vitamin
ASI mengandung vitamin yang diperlukan oleh bayi. Vitamin K yang diperlukan untuk proses pembekuan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah yang cukup dan mudah diserap.
- Mengandung zat Protektif
Laktobasilus bifidus
Laktobasilus bifidus berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E. coli yang sering menyebabkan diare pada bayi. Laktobasilus mudah tumbuh cepat dalam usus bayi yang mendapat ASI. Susu sapi tidak mengandung faktor ini.
Laktoferin
Laktoferin adalah protein yang berikatan dengan zat besi. Laktoferin bermamfaat untuk menghambat pertumbuhan E. coli dan jamur kandida.
Lisozim
Lisozim meningkat pada 6 bulan pertama setelah kelahiran. Hal ini merupakan keuntungan karena setelah 6 bulan bayi mulai mendapat makanan tambahan dan lisozim merupakan faktor pelindung terhadap kemungkinan serangan bakteri dan penyakit diare pada periode ini.
Antibodi
ASI terutama kolustrum mengandung immunoglobulin yaitu secretory IgA (SIgA), yang berguna untuk pertahanan tubuh bayi.
Tidak menimbulkan alergi
Pada bayi baru lahir system IgE belum sempurna. Pemberian susu formula akan merangsang aktivasi system ini dan dapat menimbulkan alergi. ASI tidak menimbulkan efek ini. Pemberian protein asing yang ditunda sampai mur 6 bulan akan mengurangi kemungkinan alergi ini.
- Efek psikologis yang menguntungkan
Waktu menyusu kulit bayi akan menempel pada kulit ibu. Kontak kulit yang dini ini akan sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak. Dengan foto inframerah, payudara ibu menyusui lebih hangat disbanding ayudara ibu yang tidak menyusui.
Interaksi yang timbul waktu menyususi antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman ini penting untuk menimbulkan dasar kepercayaan pada bayi (basic sense of trust), yaitu dengan mulai dapat mempercayai orang lain (ibu) maka akan timbul rasa percaya pada diri sendiri.
- Menyebabkan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, dan mengurangi kemungkinan obesitas. Frekwensi menyusui yang sering (tidak dibatasi) akan menyebabkan volume ASI yang dihasilakan lebih banyak.
- Mengurangi kejadian karies dentis
Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi disbanding yang mendapat ASI, karena kebiasaaan menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan menyebabkan asam yang terbentuk akan merusak gigi.
- Mengurangi kejadian maloklusi
Telah dibuktikan bahwa salah satu penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.
Manfaat ASI untuk ibu
- Aspek kesehatan ibu
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan paska persalinan, menunda proses haid dan mengurangi prevalensi anemia. - Aspek keluarga berencana
ASI eksklusif dapat menjarangkan kehamilan. - Aspek psikologis
Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, jika dapat menyusui bayinya, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
Manfaat ASI untuk keluarga
ASI tidak perlu dibeli sehingga ekonomis dan praktis karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja.
Manfaat ASI untuk Negara
Pemberian ASI dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, mengurangi subsidi untuk rumah sakit, mengurangi devisa untuk membeli susu formula dan meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.
Sumber :
Manajemen laktasi, Perinasia, Jakarta, 2004.
Mengenal ASI eksklusif, Utami Roesli, Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, Jakarta, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar